Rabu, 22 April 2015

Bijaksanalah dalam menulis status di social media

Gajah mati meninggalkan gading,
Harimau mati meninggalkan belang,
Manusia mati meninggalkan nama (dan jejak sosial medianya)
.
Pernah kepikir ga, apa yg kita tulis di blog, status sosial media akan terus tercatat meski si mpunya akun sudah ga ada,,, as long as tidak ada yg mendeaktifasi akunnya.
Beruntung yg akun blog/sosmednya menginspirasi orang untuk berbuat kebaikan, hitung2 inshaa Allah penambah pahala si mpunya akun.
Tapi kalau akunnya
Mengajak/memprovokasi kebencian
Menginspirasi cinta dunia yg berlebihan
Menginspirasi pengabaian ketaatan
Merancukan hukum2 Allah
Atau bahkan menginspirasi pengulangan berbuat maksiat
Bisa jadi memberatkan amal keburukan si mpunya akun.
Tidak hanya status yg kita buat,
Komentar cacian yg kita ketik,
Hujatan yg kita "send"
Kritikan yg menyakitkan hati dengan bahasa yg tak patut
Hinaan pada fisik makhluk ciptaanNya yg sesungguhnya sudah tercipta dalam bentuk yg paling sempurna
Akan terus terekam, dibaca, dan mungkin diduplikasi orang.
.
Cerdas bersosial media,
Cerdas memasang status
Cerdas memasang foto mana yg bisa menimbulkan keburukan
Cerdas berkomentar
Cerdas memilah, mana yg patut ditiru, mana yg cukup dilihat, dan dilupakan.
Cerdas bersikap dalam berkomunikasi di sosial media.
Bahkan, cerdas memilih orang yg difollow.
Karena ini bukan hanya tentang berapa jumlah like, jumlah follower, jumlah retweet, jumlah share.
Ini tentang duplikasi dosa, atau duplikasi pahala.
Karena jika sosmed digunakan secara cerdas, dia bisa jadi sarana terinspirasi untuk menginspirasi.
Yuk bersosmed yg cerdas!
Via @zaim_pink -ummu balqis-
.
Semoga bermanfaat ya sahabat 

Tidak ada komentar: